HALELUYA, KRISTUS BANGKIT!

Bacaan: YESAYA 25: 7 – 8

Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umatNya akan dijauhkanNya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Latar belakang penulisan kitab Yesaya ini terjadi ketika kerajaaan Yehuda sedang mengalami krisis yang sangat mencekam akibat ancaman dan serangan yang dilakukan oleh Kerajaan Asyur yang sangat besar dan kuat pada saat itu. Dalam kondisi krisis yang sangat mencekam itulah nabi Yesaya mengajak umat Tuhan saat itu untuk tetap berpengharapan pada Allah. Umat diajak untuk percaya bahwa hanya Allah sajalah tempat perlindungan mereka.

Keadaan yang samapun mungkin sedang terjadi didalam kehidupan kita, baik secara pribadi, keluarga, Masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Keadaan ekonomi yang semakin sulit dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, kemiskinan, pengangguran, krisis lingkungan, korupsi, bencana alam, human trafficking, hukum, ketidakadilan, dan mungkin masih banyak masalah lain, adalah masalah-masalah yang sering kita hadapi sebagai pribadi atau dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pada hari ini kita sedang meraayakan kebangkitan Tuhan kita, maut telah ia kalahkan. Kalau maut saja bisa Ia kalahkan, apalagi hanya kesulitan-kesulitan yang sedang kita hadapi, ada janji penyertaan Tuhan dalam setiap langkah juang kita. Kalau saat ini kita sedang mengalami kesulitan dan keterpurukan, maka momen inilah saat yang tepat kita bangkit bersama Tuhan dengan semangat untuk menata kembali kehidupan kita. Sama dengan kebangkitannya yang bangkit untuk membuat yang kacau berupa penderitaan dan kematian menjadi teratur kembali melalui kebangkitan dan kehidupannya, kita pun diajak untuk menyambut kehidupan yang teratur bersama Tuhan.

Kain perkabungan telah Ia koyakkan, maut telah Ia tiadakan, air mata telah Ia hapus dan aib umat Nya telah dijauhkan dari seluruh bumi, itulah janji penyertaan Tuhan bagi kita dan telah digenapi oleh kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus

Kebangkitan Kristus mengajak kita untuk mensyukuri berkat anugerah Tuhan  dengan bangkit menata kehidupan kita, menata kehidupan yang kacau menjadi teratur dan itu dapat kita capai dengan Syukur, kasih dan kerja keras seperti puisi Kahlil Gibran berikut ini:

 

Bicaralah pada kami tentang kerja.

Kau bekerja agar bisa mengikuti langkah bumi dan jiwa bumi.

Sebab, jika menganggur saja kau akan menjadi asing dalam segala musim

 dan melangkah keluar dari perjalanan kehidupan,

yang bergerak maju dalam penyerahan diri

yang gagah dan bangga terhadap yang tidak terbatas.

Ketika kau bekerja,

kau adalah seruling yang jiwanya dilewati saat-saat yang berubah menjadi nyanyian.

Siapa di antara kamu yang mau menjadi ilalang, bisu dan diam saja,

sementara segalanya melagukan nyanyian bersama-sama?

Selalu saja dikatakan kepadamu bahwa kerja adalah kutukan

dan menjadi buruh adalah kemalangan.

Namun, kukatakan kepadamu bahwa kalau kau bekerja,

kau memenuhi sebagian dari mimpi terjauh dari bumi

 yang dibebankan kepadamu ketika mimpimu lahir.

Dan, dengan tetap bekerja kau mencintai kehidupan sebenar-benarnya.

Dan, mencintai kehidupan dengan kerja berarti

menjadi akrab dengan rahasia hidup yang paling dalam.

Namun, jika dalam rasa nyerimu kau sebut bahwa kelahiran adalah penderitaan,

dan segala yang badaniah sebagai kutukan yang digariskan di keningmu,

maka kujawab bahwa hanya keringat di keningmulah

yang akan mampu menyeka apa yang tergoreskan.

Kau pun diberi tahu bahwa kehidupan adalah kegelapan,

dan dalam keletihanmu kau menggemakan apa yang dikatakan oleh yang letih.

Dan, kukatakan bahwa sebenarnyalah hidup itu kegelapan,

kecuali jika ada keinginan.

Dan, segala keinginan itu buta semata jika tanpa pengetahuan.

Dan, segala pengetahuan akan sia-sia jika tidak ada kerja.

Dan, segala kerja kosong belaka jika tanpa cinta.

Dan, jika kau bekerja dengan penuh cinta,

kau mengikatkan diri kepada dirimu sendiri, kepada orang lain, dan kepada Tuhan

~SRL