Bacaan: ROMA 15: 13
“Semoga Allah, sumebr pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Pengharapan adalah kebutuhan mendasar bagi setiap orang beriman. Kita bisa saja dapat bertahan hidup 40 hari tanpa makan, tiga hari tanpa air, dan delapan menit tanpa udara. Tetapi kita tak bisa bertahan satu detik pun tanpa pengharapan sebab itu merupakan bagian penting dari kehidupan. Ketika tidak ada lagi pengharapan, hidup ini pun berakhir. Manusia kerap mencari harapan di tempat-tempat yang salah. Mereka mencarinya di dalam hubungan mereka, di dalam buku-buku motivasi, di dalam agama, dan di dalam pembenaran diri.
Padahal hanya ada satu tempat untuk menemukan harapan sejati. Alkitab mencatat bahwa harapan sejati ditemukan dengan menghadapkan wajah kita kepada Allah, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Rm. 15:13). Kita butuh harapan yang seperti itu. Dan itu hanya tersedia melalui hubungan kita dengan Yesus Kristus. Ketika kita percaya kepada-Nya, Roh Kudus bekerja di dalam kita untuk memenuhi kita dengan harapan yang dari Allah semata, Dia mengasihi kita dan Dia berkarya untuk mendatangkan kebaikan untuk kita.
Pertanyaan kita sekarang adalah apa saja yang berkaitan dengan pengharapan itu?
Pertama, siapa sumber pengharapan? Pengharapan sejati hanya dapat kita temui di dalam TUHAN. Jika kita berharap kepada manusia maka kita akan kecewa. Pada dasarnya manusia akan menolong sesamanya di saat dia merasa kuat. Sedangkan di masa kini ada banyak orang yang merasa perlu dikuatkan. Di saat seperti ini kita banyak menemukan orang yang semakin egois. Hanya orang yang benar-benar sadar bahwa salah satu cara menguatkan dirinya sendiri adalah membantu menguatkan orang lain. Jangan egois, sekalipun pergumulan kita berat, tetaplah mendukung dan menolong orang lain. Jangan pernah membiarkan diri kita terlena dengan tipuan iblis, sebab iblis mau kita egois dan tidak peduli dengan kehidupan orang lain. Oleh sebab itu tetaplah berpengharapan kepada TUHAN. Jangan pernah berpaling dari TUHAN. Semakin berpengharapanlah kepada TUHAN. Kita juga harus semakin melekat kepada TUHAN.
Kedua, kekuatan pengharapan. Di dalam TUHAN kita menikmati kasih-Nya yang sungguh luar biasa. Di dalam TUHAN kita akan menikmati kasih-Nya yang tak bersyarat dan menerima kita apa adanya. Kasih TUHAN itu kekal selamanya. Di dalam kasih-Nya kita memiliki pengharapan yang kuat. Di dalam TUHAN kita juga akan menikmati sukacita dan damai sejahtera yang melampaui segala akal pikiran kita. Roh Kudus memberikan hikmat yang luar biasa kepada setiap orang yang sungguh berharap kepada TUHAN. Roh Kudus juga selalu memberikan peringatan yang tepat waktu. Percayalah kepada Roh Kudus yang selalu memberi pertolongan dan solusi yang tepat waktu.
Ketiga, berapa kali kita harus berpengharapan dalam hidup ini? Tentu saja sebanyak jumlah persoalan dalam hidup yang kita alami dan jumpai. Artinya kita diminta untuk tetap memiliki pengharapan setiap kali menghadapi masalah. Kita harus berlimpah dalam pengharapan. Hal ini yang diharapkan Rasul Paulus terjadi dalam kehidupan jemaat di Roma dan juga dalam kehidupan kita semua. Pengharapan yang berlimpah akan membangkitkan sukacita dan damai sejahtera yang besar dalam diri kita. Tetapi membangun pengharapan bukan hal yang mudah. Apalagi kalau kita membangunnya dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dengan segala keterbatasan diri yang ada, maka pengharapan yang kita bangun bersifat rapuh. Karena itu Rasul Paulus mengajak jemaat di Roma dan kita semua untuk membangun semangat pengharapan itu di dalam diri Tuhan Yesus sebagai sumber pengharapan. Hanya di dalam Tuhan Yesus, kita akan menemukan pengharapan yang sejati.
Oleh karena itu kita harus menyandarkan diri kepada kasih Tuhan yang senantiasa nyata. Iman akan memampukan kita untuk dapat melihat segala sesuatu yang ada di balik pengharapan yang kita bangun di dalam Kristus. Sebab itu pengharapan yang kita bangun dalam iman bersama Kristus takkan pernah menjadi pengharapan yang sia-sia. Kristus akan menuntun kita untuk dapat melewati apapun kesulitan hidup yang kita alami. Marilah bersandar pada ALLAH sebagai sumber utama pengharapan kita agar kekuatan Roh Kudus berlimpah-limpah dalam kita, sebab kita mempunyai jagoan yang luar biasa yaitu Yesus Kristus!
~AA