TETAP SETIA MESKIPUN DALAM PENDERITAAN

Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.”

Bicara tentang penderitaan, sudah pasti tidak ada orang yang menginginkannya. Kita melihat tokoh-tokoh Alkitab yang baik sekalipun mengalami penderitaan dianiaya karena imannya pada Yesus. Permasalahnnya adalah apakah mengikut Yesus selalu mudah, mulus, dan tidak ada batu yang merintangi perjalanan kita? Tidak, ada kalanya dalam mengikut Yesus kita harus mengalami tangisan dan tetesan air mata, kesedihan, dan berbagai permasalahan. Namun apakah kita bisa selalu setia kepada Tuhan ketika kita harus hidup menderita?

Dalam banyak suratnya, Paulus menceritakan berbagai penderitaan yang harus dialaminya, bahkan sebagai resiko atas kesetiaannya kepada Tuhan, Paulus harus menderita di penjara dalam kondisi sakit. Namun Paulus tidak surut memberitakan berita keselamatan dari Tuhan. Bahkan Paulus dengan tegas menyatakan bahwa “bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1: 21). Meskipun Paulus berstatus narapidana, tetapi Paulus tidak merasa malu karena dia memiliki keyakinan yang kuat…bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepada Paulus hingga pada hari Tuhan.

Saudara yang dikasihi Tuhan, bagaimana dengan saya dan saudara? Apakah kita juga akan bersikap yang sama dengan Paulus manakala kita mengalami tekanan, hinaan, dihambat karir kita, dianiaya, diusir dari suatu komunitas karena berbeda iman dan keyakinan, dan semua jenis penderitaan dalam hidup kita? Dalam hidup kita mungkin penderitaan itu pasti ada. Apapun penderitaan itu, Tuhan akan selalu melindungi kita bila kita berserah dan selalu dekat pada Tuhan, setia pada Tuhan.

Meskipun ada gesekan-gesekan kecil disana-sini, walau sebagian daerah mengalami kesulitan dalam beribadah, tetapi di negara kita, kebebasan beribadah masih tergolong baik dan tidak mengurangi semangat orang-orang beriman yang diancam itu untuk beribadah. Di beberapa negara, masih banyak orang tidak merasakan kebebasan dalam beribadah, tapi mereka tetap setia pada Tuhan dengan ibadah meskipun harus berada di ruang-ruang bawah tanah.

Saudara, marilah kita senantiasa setia di dalam segala kondisi kehidupan kita, karena kita yakin apa yang akan kita terima sebagai upah atas kesetiaan kita itu. “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat” (Matius 24:13).

Tuhan Yesus memberkati, Amin.

~YS