Bacaan: YESAYA 40: 28b – 29
“Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertiannya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”
Ada video menarik di Youtube, seorang pedansa jalanan mengajukan tantangan pada penonton untuk berdansa dengannya. Tiba-tiba seorang nenek bertongkat tampil. Semua orang terperanjat, serba ragu, tak percaya. Nyatanya penonton disuguhi penampilan dansa yang mencengangkan. Dalam kolaborasi pria tegap dan nenek itu melakukan gerakan-gerakan enerjik dan fantastik. Si nenek tak terlihat tua atau lemah. Seolah-olah ia menjadi muda kembali. Ada energi yang mengalir dan saling melengkapi.
Yesaya menjadi saksi kejatuhan bangsanya dalam beberapa insiden politik yang menjerumuskan mereka ke jurang penjajahan dan pembuangan. Ia menyaksikan para teruna bangsa berjalan lesu, terseok-seok, dan jatuh tersandung terseret ke negeri asing sebagai tawanan. Setelah puluhan tahun umat menjalani hukuman Tuhan, Yesaya mengabarkan penghiburan kepada mereka. Kekuatan dan masa depan baru masih ada pada sisa-sisa bangsa itu yakni mereka yang kembali berharap akan Dia dan mau berjalan mengikuti pimpinanNya bak rajawali terbang melayang mengikuti arah dan dorongan angin.
Kita ini diciptakan layaknya pedansa yang harus berpasangan. Kita diciptakan untuk bersekutu, berdampingan, dan bermitra, dengan Tuhan. Begitu terlepas dariNya, siapakah kita selain nenek tua dengan kekuatan yang lekas merosot? Sebaliknya jika kita berkolaborasi dengan Dia dan menuruti pimpinanNya, keajaiban terjadi. Tiada terasa kita dimampukan dan disegarkan, didukung, ditopang, dan senantiasa beroleh kekuatan baru. Hidup ini akan terasa lebih segar dan ringan jika kita melangkah selaras dengan pimpinan Tuhan. Tangan perkasa Tuhan selalu menopang kita dan tidak akan pernah melepaskannya. Tuhan akan selalu menyertai kita. Saudara yang dikasihi Tuhan, teruslah melangkah dalam kasihNya. Tuhan akan selalu memberkati. Amin.
~DH