Bacaan: YOH. 1: 6–8, 19–28
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” (Yoh. 1: 4)
Setiap orang yang percaya harus memberi kesaksian tentang Sang Terang, yaitu Yesus Kristus. Tetapi bagaimana kita bisa menjadi saksi terang jika hidup kita masih dalam kegelapan, masih suka memfitnah, suka menggosip orang, suka mengebiri hak orang, korupsi, berkata kotor, menghujat, dan hidup bergelimang dosa? Untuk bisa menjadi saksi Sang Terang, maka terlebih dahulu kita harus meninggalkan kegelapan menuju terangNya yang ajaib (I Petrus 2: 9). Dalam kehidupan, kita juga harus terhubung dengan Sang Terang Dunia, yaitu Yesus Kristus: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8: 12)
Saudaraku terkasih, dalam masa Adven ini tugas kita tidak hanya diam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali, tetapi harus aktif memberi kesaksian tentang Sang Terang Dunia. Lihatlah betapa gelapnya hidup manusia di jaman akhir ini: manusia akan mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, sombonf, pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menghasut, lebih menuruti hawa nafsu dibanding kehendak Allah. Secara lahiriah menjalankan agamanya, tetapi pada hakekatnya hidup dalam kemunafikan (II Tom 3: 2 – 5). Untuk itulah kita dipanggil menjadi saksi-saksi Kristus yang akan menerangi dunia. “Dalam Kristus ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu berbahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.” (Yoh. 1: 4 – 5). Jadilah saksi terang dengan menerangi diri sendiri lebih dulu. Bertobat dan hiduplah seturut kehendak Tuhan, maka hidup kita akan memancarkan terang. Amin.
Selamat memasuki Minggu Adven ke-3. Tuhan memberkati. ~Luk