“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai iblis. Dan setelah berpuasa 40 hari 40 malam, akhirnya laparlah Yesus.”
Puasa Pra Paska yang berada di tengah pandemi ini, kita diuntungkan karena diingatkan selalu oleh anjuran pemerintah untuk melakukan 5M:
- Mbok Maskeran (pakai masker). Dalam hal ini kita diingatkan untuk menjaga lisan kita. Lebih baik berkata hal yang positif dan memberi motivasi kepada liyan.
- Mbok Wijik (cuci tangan). Bisa diartikan untuk menjaga tangan kita agar tidak melakukan kejahatan.
- Mbok Ngadoh (jaga jarak). Menjaga jarak dari hal-hal yang menyebabkan dosa. Menjaga hati untuk tetap terlindungi dari kotoran batin.
- Mbok Nyepi (hindari kerumunan). Kalau sendirian di rumah mungkin bisa mengontrol diri. Namun kalau sudah berkumpul maka akan mudah terpengaruh untuk ngrasani, karena kita sangat ahli dalam menemukan hal-hal buruk dari diri orang lain tanpa melihat kesalahan sendiri. Di masa puasa seperti ini lebih baik dipenuhi introspeksi dan berdoa.
- Mbok Lerem (membatasi mobilitas). Kalau memang tidak ada kepentingan yang mendesak sebaiknya di rumah saja. Lebih hemat dan menikmati hal-hal sederhana dalam hidup. Jadi biaya yang seharusnya untuk bepergian bisa untuk kolekte –yang selama masa pandemi ini agak terbengkalai.
Seperti Elia dan Musa, Yesus pun berpuasa 40 hari 40 malam. Godaan-godaan dilakukan iblis sampai tiga kali dan sebanyak tiga kali juga Yesus menjawab dengan mengutip Kitab Suci. Dan sekalipun Roh Kudus memimpin Yesus, tidak berarti Ia bebas dari godaan setan. Begitu juga dengan kita, tapi yakinlah bahwa Roh Kudus akan menjaga kita supaya tetap bakoh.
Tetap semangat menjalankan ibadah puasa. Tarik sist….. semongkooooo….!! ~EPM