HIDUP ADALAH IBADAH

Bacaan: MAZMUR 105: 1

Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, perkenankanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.”

 

Bulan September ini oleh Badan Pelaksana Sinode GKJ ditetapkan sebagai bulan katekese liturgi. Hal ini bertujuan agar gereja- gereja di lingkup Sinode GKJ menyadari pentingnya liturgi dalam kehidupan bergereja. Kata “liturgi” sendiri berasal dari leitourgia. Asal katanya adalah laos (artinya rakyat) dan ergon (artinya pekerjaan). Jadi, liturgi adalah pekerjaan publik atau pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat/jemaat secara bersama-sama.

Dalam konteks ibadah Kristen, liturgi adalah kegiatan peribadahan dimana seluruh anggota jemaat terlibat secara aktif dalam pekerjaan bersama untuk menyembah dan memuliakan nama Tuhan. Ini berarti setiap orang yang terlibat dalam peribadahan tersebut harus aktif bukan pasif. Peribadahan bukanlah sebuah konser atau pertunjukkan dimana hanya sutradara dan pemainnya saja yang aktif, sedangkan lainnya menjadi penonton, ibadah yang demikian bukanlah sebuah ibadah yang liturgis.

Harapan yang ingin dicapai dari liturgi yang partisipatif adalah ibadah dimana seseorang bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah bersama dan perjumpaan itu mentransformasi hidup mereka yang hadir, merasakan Tuhan hadir dan menyapa mereka. Ada pemuliaan Tuhan dan pengudusan orang percaya. Ketika kita sudah mengalami dan merasakan kehadiran Tuhan, mentransformasi hidup kita, maka kita diutus untuk mengabarkan pekerjaan dan karya Tuhan di dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti yang pemazmur katakan dalam Mazmur 105:1.

Ibadah tidak selesai dan berhenti ketika ibadah di gereja selesai, tetapi ada tugas yang diberikan kepada orang percaya untuk menghidupi ibadah itu dalam keseharian dan laku hidupnya. Ada banyak persoalan, tantangan yang dialami bangsa ini yang juga menjadi tugas dan panggilan kita sebagai orang percaya untuk ikut terlibat secara aktif dengan panggilan dan pelayanan yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Kerjakanlah semuanya itu dengan penuh cinta sebagai bentuk ibadah kita, Seperti kata bijak dari wall Facebook Bapak Y. Sukamto berikut ini:

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar…..
Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar
Buah dari perenungan adalah DOA.
Buah dari doa adalah IMAN.
Buah dari iman adalah CINTA.
Buah dari cinta adalah PELAYANAN.
Buah dari pelayanan adalah KEDAMAIAN.
(Bunda Teresa)

Selamat memasuki bulan katekese liturgi, Tuhan berkati.

~SRL