EKOR BANTENG

Bacaan: EFESUS 5: 15 – 16

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”

Bob bertemu dengan seorang yang membuat dia jatuh cinta. Setelah mengetahui rumahnya, ia berkenalan dengan ayah dari perempuan tersebut. Sang ayah memberikan tantangan kepada Bob. “Datanglah kembali setelah satu minggu, jika kau berhasil menyelesaikan tantangan dariku, maka aku kenalkan pada putriku.” Bob tahu tantangan tersebut pertarungan melawan banteng, oleh karena itu Bob merasa sombong karena telah berlatih menggunakan banteng kecil miliknya di rumah.

Seminggu berlalu, Bob datang kembali ke rumah perempuan tersebut. Terlihat sang ayah sudah siap dengan banteng miliknya dan Bob diharuskan memegang ekor dari salah satu banteng. Banteng pertama sangatlah gagah dan besar, membuat Bob kabur meloncati pagar tanpa menyentuh ekornya. Banteng kedua lebih besar dari yang pertama, Bob menjadi lebih takut dan menyesali semuanya karena ia tidak menggunakan waktu seminggu untuk berlatih keras. Kemudian banteng ketiga datang, banteng yang jauh lebih kecil dari miliknya di rumah. Wah… Bob sudah percaya diri. “Pasti berhasil nih!”, pikirnya. Sayangnya ternyata banteng tersebut tidak memiliki ekor.

Saudaraku kekasih, selaku calon mempelai Kristus, sudah siapkah kita membekali diri untuk maju menjadi calon yang siap menerima tantangan hidup sebagai konsekuensi kekristenan kita? Hidup penuh dengan peluang, ada yang bisa ditemukan berkali-kali, ada juga yang ditemukan hanya sekali. Oleh karena itu jangan pernah sia-siakan peluang/kesempatan yang datang di hidup kita. Mungkin saja itu peluang yang ditemukan sekali dalam seumur hidup. Juga saat kita mendapat kesempatan menjadi bagian dari janji keselamatan dari Tuhan kita.

Sebab itu Kitab Suci mengajarkan kita agar mempergunakan waktu yang ada. Waktu adalah anugerah Tuhan yang sangat berharga. Waktu bukan hanya berbicara tentang detik, menit, jam, hari, atau durasi. Waktu juga berbicara tentang kesempatan. Manfaatkan dan maksimalkan setiap menit dan kesempatan yang kita punya. Kita tidak akan pernah bisa mengembalikan waktu yang sudah kita habiskan walau cuma semenit. Jangan membuang waktu kita dengan melakukan hal-hal yang sia-sia. Jangan lengah, iseng, atau coba-coba berbuat dosa. Buang dan lempar jauh-jauh hal-hal yang bisa merusak pikiran dan hidup kita.

Lalu bagaimana caranya kita bisa mempergunakan waktu dengan benar? Jawabannya tentu janganlah kita bodoh. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efesus 5: 17). Mengerti kehendak Tuhan adalah kuncinya! Firman Tuhan akan mengajar kita untuk membedakan mana yang harus ataupun jangan kita lakukan. Firman Tuhan juga akan memperbaharui pikiran dan perbuatan kita. Karena itu pergunakanlah waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk bekerja dan memuliakan TUHAN. Dan jangan kita gagal menjadi mempelaiNya. Tuhan memberkati.

~AI