DILAHIRKAN KEMBALI

Bacaan: YOHANES 3: 3

“Yesus menjawab, kataNya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Ketika Titanic tenggelam, kapal itu membawa jutawan John Jacob Astor IV. Uang di rekening banknya cukup untuk membangun 30 kapal Titanic. Namun ketika dihadapkan pada pilihan maha sulit dan bahaya maut, dia justru memilih apa yang dia anggap benar secara moral yang mustahil bagi siapapun, menyerahkan tempatnya di sekoci untuk menyelamatkan dua anak yang ketakutan.

Jutawan Isidor Straus, salah satu pemilik jaringan department store terbesar di Amerika “Macy’s” yang juga berada di Titanic mengatakan: “Saya tidak akan pernah memasuki sekoci sebelum orang lain.” Istrinya, Ida Straus, juga menolak naik sekoci. Ia memberikan tempatnya kepada pembantu barunya, Ellen Bird. Dia memutuskan untuk menghabiskan saat-saat terakhir hidupnya bersama suaminya.

Orang-orang kaya ini lebih memilih untuk menyerahkan kekayaannya dan bahkan nyawanya, daripada menyelamatkan diri dengan budi luhur yang mulia, dengan mengutamakan nyawa orang lain dengan nilai moral luar biasa cemerlang yang mustahil dilakukan siapapun kecuali orang beriman yang berbudi luhur!

Dilahirkan kembali seperti dalam percakapan antara Nikodemus dan Yesus memiliki makna bahwa seseorang dibaharui hidupnya oleh Tuhan sendiri melalui perantaraan Roh Kudus, sehingga orang percaya yang telah dibaharui tersebut mempunyai pola pikir dan perilaku seperti yang Yesus teladankan. Orang yang telah dilahirkan kembali paling tidak akan mempunyai 2 ciri khas dalam hidupnya, yaitu orang tersebut berubah dalam pola pikirnya (metanoia) dan berubah dalam perilakunya (metamorphe).

Kehadiran manusia yang telah dilahirkan kembali dan mempunyai hidup baru yang telah dianugerahioleh Allah Trinitas, seharusnya juga tidak untuk dirinya sendiri, tetapi harus dirasakan dimana orang tersebut berada dan Tuhan tempatkan. Sama seperti cerita di atas, bukankah kerelaan untuk mengorbankan dirinya dan mementingkan keselamatan orang lain merupakan ciri orang yang telah lahir dan hidup baru di dalam Tuhan. Selamat menghayati hidup yang dilahirkan kembali dan dibaharui oleh Allah Trinitas. Tuhan memberkati.

~SRL